KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga kami
dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “IDENTIFIKASI IKAN KOPI – KOPI DI SALURAN ANAK AIR SMA
PGRI 2 PALEMBANG”.
Karya Tulis ini disusun dengan maksud untuk memenuhi
syarat menyelesaikan atau melengkapi hasil observasi kami serta dapat menambah
ilmu bagi orang yang membaca Karya ini.
Penulisan Karya Ilmiah ini berisi
pembahasan tentang identifikasi
ikan kopi-kopi. Dalam kehidupan sehari – hari sudah
banyak orang yang mengenal Ikan Kopi-kopi
atau biasa mereka menyebutnya dengan Ikan Teri Parit. Ikan Kopi-kopi ini merupakan ikan
pemakan larva nyamuk dan Ikan yang sangat sosial. Dari penelitian Christian
Agrillo, ketua tim peneliti dari University of Padova,Italia menyatakan bahwa
ikan Kopi-kopi ini bisa “menghitung”
dan membedakan kuantitas numerik. Secara umum, habitat Kopi-kopi dapat dijumpai di
perairan yang berpeluang besar, sawah, selokan sekitar lingkungan rumah atau
dimanapun, dan danau.
Dalam proses penyusunan karya tulis
ilmiah ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, sehingg dalam
kesempatan ini kami/penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Bapak
Sugiharto,S.E.,M.M. selaku Kepala
SMA PGRI 2 PALEMBANG
2. Bapak
Herry,S.Pd selaku wakil kurikulum SMA PGRI 2 PALEMBANG
3. Bapak
Muhammad Yunus,S,Pd selaku pembimbing yang telah banyak membantu dan membimbing
dalam penyusunan laporan ini
4. Kedua
orang tua kami tercinta, terima kasih atas dukungan terbesar kalian
5. Saudara-
saudara kami tercinta
6. Teman-teman
semuanya
Namun
saya menyadari bahwa hasil yang sederhana ini masih banyak kekuranga. Kritik
dan saran dari semua pembaca yang sifatnya konstruktif sangatlah kami hargai dan
butuhkan, guna kesempurnaan karya ilmiah ini. Akhirnya kami sebagai penulis
berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua untuk menambah
sedikit laporan pengetahuan yang kita miliki.
Palembang, September 2016
Kelompok 5
DAFTAR ISI
JUDUL
HALAMAN
PENGESAHAN.............................................................i
MOTTO
DAN PERSEMBAHAN.....................................................ii
UCAPAN
TERIMA KASIH.............................................................iii
KATA
PENGANTAR........................................................................iv
DAFTAR
ISI........................................................................................v
BAB
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang......................................................................1
1.2 Rumusan
Masalah.................................................................2
1.3 Tujuan
Penelitian..................................................................2
1.4 Manfaat
Penelitian................................................................2
BAB
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Ikan kopi-kopi dan Perkembangan kopi-kopi(Gambusia
affinis)........................................................................................3
2.2 Struktur dan
Klasifikasi Ikan kopi-kopi(Gambusia affinis)........................................................................................5
2.3 Habitat Ikan kopi-kopi (Gambusia affinis).......................................................................................5
2.4 Kekerabatan Antar
Spesies Ikan kopi-kopi............................................................................................5
BAB
3 METODEOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat..............................................................8
3.2 Metode
Penelitian...............................................................8
3.3 Teknik Pengumpulan
Data..................................................8
3.4 Objek Penelitian..................................................................9
3.5 Teknik Analisis
Data...........................................................9
BAB
4 PEMBAHASAN
4.1 Morfologi
Ikan kopi-kopi (Gambusia Affinis) di Saluran Anak Air SMA PGRI
2 PALEMBANG..........................................................................10
BAB
5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan.........................................................................32
5.2 Saran....................................................................................32
DAFTAR
PUSTAKA.........................................................................35
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Ikan Kopi-kopi merupakan
salah satu komoditi ikan yang memiliki nilai ekonomis cukup baik di kelasnya.
Panjang tubuh maksimal sekitar 5-6cm. Sirip-sirip ikan ini berwarna-warni
sangat cantik dan menarik. Berbagai warna seperti merah, kuning, hijau, biru,
maupun kombinasi. Bentuk ekornya pun menarik, misalnya mirip kipas, membulat,
ataupun melebar .Pada jantan, sirip ekor tampil sangat menarik karena lebar dan
berwarna kontras.
Dalam
pemijahan ikan kopi-kopi perlu
memperhatikan factor-faktor eksternal yang berpengaruh dalam pemijahan itu
sendiri. Perbandingan yang digunakan dalam pemijahan ikan kopi-kopi jantan dan
betina adalah 3 : 6. Dengan perbandingan tersebut dharapkan pemijahan ikan kopi-kopi akan
menghasilkan larva dengan jumlah dan kualitas yang optimal. Begitu keluar
dari perut induknya, anak-anak kopi-kopi telah mampu hidup sendiri. Berenang, mencari makanan,
dan menghindari musuh-musuhnya. Anak-anak kopi-kopi ini umumnya akan terus bergabung
dengan kelompoknya, dan dengan ikan-ikan lain yang lebih besar. Namun kopi-kopi yang telah
dewasa tidak akan segan-segan memangsa burayak yang berukuran jauh lebih kecil.
Burayak-burayak ini, apabila selamat, akan mencapai kedewasaan pada umur satu
atau dua bulan saja. Itulah sebabnya ikan ini dengan segera dapat melipat-gandakan
jumlah anggota kelompoknya, sehingga dinamai juga ikan seribu.
Ikan kopi-kopi ini juga sangat
bermanfaat untuk mengilangkan larva nyamuk, masyarakat juga bisa mengambil
untuk dari kopi-kopi
ini.
Berdasarkan
uraian yang dikemukakan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Identifikasi Ikan Kopi – kopi di Saluran Anak Air SMA PGRI 2
PALEMBANG”.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa
Manfaat Morfologi Ikan Kopi – Kopi (Gambusia
affinis) di Saluran Anak Air SMA
PGRI 2 PALEMBANG ?
2. Mengapa
Ukuran Ikan Kopi – Kopi (Gambusia
affinis) tidak bisa lebih besar lagi ?
3. Mengapa
Tempat tinggal Ikan Kopi – Kopi (Gambusia
affinis) hanya bisa hidup di selokan saja ?
4. Bagaimana
cara Budidaya Ikan Kopi – Kopi (Gambusia
affinis) ?
1.3
Tujuan
Penelitian
1. Mendeskripsikan
tentang Morfologi Ikan Kopi - Kopi (Gambusia affinis) di Saluran Anak Air
SMA PGRI 2 PALEMBANG.
2. Mendeskripsikan
cara Budidaya Ikan Kopi – Kopi (Gambusia
affinis) di Saluran Anak Air SMA PGRI 2 PALEMBANG.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1
Manfaat
Bagi Penulis
1. Sebagai
menyelesaikan hasil observasi dari sekolah.
2. Untuk
mengetahui proses budidaya Ikan Kopi – Kopi (Gambusia
affinis).
3. Untuk
mengetahui klasifikasi dari Ikan Kopi – Kopi (Gambusia affinis).
1.4.2
Manfaat
Bagi Sekolah
1. Untuk
menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh siswa-siswa.
2. Sebagai
acuan bagi siswa – siswa yang lain.
3. Untuk
membantu dalam pembuatan karya tulis ilmiah selanjutnya.
1.4.3
Manfaat
Bagi Masyarakat
1. Masyarakat
dapat mengetahui proses budidaya Ikan Kopi – Kopi (Gambusia affinis).
2.
Masyarakat juga dapat
ikut berpartisipasi untuk menjaga Ikan Kopi – Kopi agar tidak punah (Gambusia affinis).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Ikan Kopi-Kopi dan Perkembangan Ikan
Kopi-Kopi (Gambusia affinis)
Siapapun
yang sempat meluangkan waktu melihat – lihat selokan, got, sawah, parit, danau
atau perairan lainnya berpeluang besar akan menemukan ikan jenis ini dengan
mudah. Orang Palembang sering menyebutnya sebagai ikan Kopi-Kopi atau disebut
juga sebagai Bungkreung. Sedangkan kebanyakan orang menyebutnya sebagai ikan
Cere atau ikan Got.
Sayang
sekali diakuarium ikan ini sering berumur tidak lebih dari 5 menit. Mengapa
demikian? Karena ikan ini di kalangan hobiis ikan hias sering hanya dijadikan
sebagai pakan bagi ikan pemangsa, seperti Arwana atau ikan dari keluarga Cichlidae. Tidak seperti saudara
sepupunya Guppy yang mendapat tempat tersendiri di sebagian hobiis ikan hias.
Memang betul, Gambusia affinis dan
Guppy (Poecilia reticulate) termasuk
dalam satu keluarga, yaitu keluarga Poeciliidae.
Meskipun
sering “tidak mendapat tempat” dikalangan hobiis ikan hias, Gambusia affinis sangat berjasa bagi
masyarakat Indonesia bahkan banyak tempat di dunia. Di Indonesia, setidaknya
jasa mereka sudah dimulai sejak abad 18, ketika bangsa Inggris pertama kali
memasukkan mereka ke wilayah Indonesia. Tugas utama mereka adalah sebagai
pembasmi jentik nyamuk di perairan terbuka, khususnya nyamuk malaria yang pada
masa itu menjadi momok yang menakutkan. Tugas ini tidak hanya dilakukan di
Indonesia tetapi juga banyak ditempat lainnya. Hingga kini tugas tersebut masih
tetap dilakukannya dengan setia.

Gambar 1. G. affinis

Gambar 2. G. affinis
Gambusia
affinis sudah teramat akrab si perairan Indonesia. Mereka mudah ditemukan
dimana-mana. Mereka telah pula memiliki nama local ditempat mereka berada.
Begitu akrabnya kehadiran mereka sehingga tidak sedikit yang mengira bahwa
mereka adalah asli asal Indonesia. Meskipun demikian, seperti dikemukakan
diatas, Gambusia affinis bukanlah
penghuni asli perairan Indonesia. Mereka berasal dari perairan Texas Amerika.
Gambusia
affinis termasuk keluarga Poeciliidae.
Mereka tergolong dalam jenis ikan yang mempunyai sifat Dimorphisme Sexual,
yaitu kelompok ikan yang memiliki perbedaan dengan jelas antara jantan dan
betina. Ikan betina (Gambar 1) mempunyai ukuran lebih besar. Ukurannya bias
mencapai panjang 6.5 cm. Tubuh membulat dan bonsor.
Sedangkan ikan
jantan berukuran lebih kecil (Gambar 2). Ukurannya berkisar antara 3.5 hingga 4
cm. bertubuh langsing dan mempunyai godopod yang berkembang dengan baik (Gambar
2 lingkaran merah).
Reproduksi Gambusia affinis dilakukan dengan pasangan 1 jantan dengan 2
betina. Mereka berreproduksi secara ovovivipar atau melahirkan. Di alam aslinya
mereka hidup pada perairan dengan kisaran suhu 20o – 22o
C, pada pH 7.0 hingga 8.0. Bayi Gambusia
affinis biasanya diberi pakan naupli artemia atau zooplankton. Gambusia affinis betina bias melahirkan
burayak antara 10 hingga 80 ekor.
2.2 Struktur
dan Klasifikasi Ikan kopi-Kopi (Gambusia
affinis)
Klasifikasi Ilmiah :
Kerajaan :
Animalia
Filum :
Chordata (hewan yang memiliki tulang belakang)
Genus :
Poecilii
Spesies : Gambusia affinis
2.3 Habitat
ikan Kopi-Kopi (Gambusia affinis)
Ikan
Kopi-Kopi biasanya berada di
selokan, sawah, danau, atau perairan yang berpeluang besar akan menemukan ikan
jenis ini dengan mudah. Selain itu, ikan Kopi-Kopi
juga mempunyai keunggulan lain yaitu daya tahan hidupnya yang luar biasa.
Ikan
ini dapat hidup pada air keruh dan berkualitas buruk, karena jika ikan ini
diletakkan pada akuarium atau di air yang bersih dalam waktu ±5 menit ia sudah
mati.
2.4 Kekerabatan
Antar Spesies ikan Kopi-Kopi (Gambusia
affinis)
Nyamuk, mahluk yang satu ini mungkin adalah salah satu mahluk bumi paling
dibenci manusia, disebut juga mengganggu dan juga menyebarkan wabah penyakit.
namun dari banyaknya pengaruh positif dari nyamuk ini ternyata hal yang besar
bisa terjadi jika nyamuk dimusnahkah dari muka bumi.
Dari lebih dari
3.500 spesies nyamuk di muka bumi ini, sebenarnya hanya ada ratusan spesies
yang menyerang manusia. Namun, tak dapat dipungkiri, nyamuk menjadi salah satu
musuh utama, karena menularkan berbagai penyakit mematikan.
Berbagai upaya
pernah dilakukan oleh manusia untuk melenyapkan nyamuk, terutama jenis tertentu
yang menularkan penyakit. Sebagian besar memang masih sebatas riset di
laboratorium, namun prospeknya cukup menjanjikan.
Salah satunya
pernah dilakukan oleh tim dari University of Oxford. Rekayasa genetika yang
dilakukan tim tersebut berhasil menciptakan nyamuk jantan yang jika mengawini
nyamuk betina, maka akan menghasilkan nyamuk tak bersayap.
Meski bisa menggigit,
nyamuk mutan tersebut tidak bisa terbang, karena tidak memiliki sayap. Karena
nyamuk betina harus terbang untuk bisa minum darah, lama-kelamaan nyamuk tidak
bisa berkembang biak, lalu punah.
Dengan teknologi
yang sama, tim dari University of Arizona juga pernah menghasilkan nyamuk
anophales yang kebal virus malaria. Meski tidak bertujuan untuk memusnahkan
nyamuk, cara ini juga bertujuan untuk melenyapkan penyakit malaria.
Seandainya
nyamuk-nyamuk mutant itu bisa diproduksi secara masal lalu dilepas ke alam dan
menyebabkan kepunahan, dampak seperti apa yang akan terjadi?

Migrasi satwa yang
lain juga akan terpengaruh, antara lain karibu atau sejenis rusa kutub. Ribuan
karibu yang sebelumnya menghindari gigitan nyamuk akan menyerbu wilayah tundra,
lalu diikuti para serigala yang merupakan predator utama para karibu.
Spesies ikan
pemakan nyamuk, Gambusia affinis juga
terancam punah, jika nyamuk sudah tidak ada. Punahnya ikan ini sedikit banyak
tentunya juga akan berdampak pada rantai makanan yang terjadi di perairan air
tawar.
Terlebih lagi,
larva atau jentik nyamuk turut memegang peran dalam penguraian sampah organik.
Saat berada di genangan air, jentik-jentik tersebut mendapatkan nutrisi untuk
tumbuh dari sisa-sisa tanaman yang membusuk.
Namun, banyak
kalangan menilai, dampak yang terjadi di ekosistem tersebut, sebanding dengan
tingkat kematian pada manusia akibat gigitan nyamuk. Malaria misalnya, tercatat
menelan 247 juta korban jiwa di seluruh dunia setiap tahunnya.
Apalagi para pakar
meyakini, berbagai jenis insektivora (pemakan serangga) tidak akan terlalu
kesulitan beradaptasi untuk beralih memangsa serangga lain jika sudah tidak ada
nyamuk. Sedangkan untuk penguraian sampah organik, peran jentik nyamuk bukan
tak tergantikan karena masih banyak jenis pengurai yang lain.
BAB III
METODELOGI
PENELITIAN
3.1 Waktu dan
Tempat
Penulis
melakukan penelitian di saluran anak air SMA PGRI 2 PALEMBANG pada hari Rabu,
17 Agustus 2016 pukul 10:15:23 WIB.
3.2 Metode
Penelitian
Penelitian
ini adalah penelitian deskriftif. Penelitian deskriftif adalah penelitian yang
berusaha menggambarkan dan menginterprestasikan objek sesuai apa adanya. Dalam
karya tulis ini, penulis mengkaji Identifikasi
Ikan Kopi-Kopi (Gambusia
affinis) di Saluran Anak Air SMA PGRI 2 PALEMBANG.
Adapun
kajian utamanya adalah mendeskripsikan tentang morfologi Identifikasi Ikan Kopi-Kopi (Gambusia affinis) di Saluran Anak Air SMA PGRI 2 PALEMBANG.
3.3 Teknik
Pengumpulan Data
3.3.1
Observasi
Observasi
biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan fenomena – fenomena yang
diselidiki secara sistematis. Dalam arti yang luas observasi sebenarnya tidak
hanya terbatas kepada pengamatan yang dilakukan, baik secara langsung maupun
tidak langsung.
3.3.2
Studi Pustaka
Studi
Pustaka adalah langkah yang penting dimana setelah seorang peneliti menetapkan
topic penelitian, yang akan mengumpulkan informasi sebanyak – banyaknya dari
kepustakaan yang berhubungan, dengan sumber – sumber kepustakaan dapat
diperoleh dari buku, jurnal, majalah, hasil – hasil penelitian (tesis dan disertasis), dan sumber –
sumber lainnya yang sesuai internet, Koran, dan lain – lain (Nazir,1998:112).
3.3.3
Dokumentasi
Dokumentasi
adalah mengumpulkan menyebarkan dokumen – dokumen dari semua jenis – jenis mengenai
semua lapangan pekerjaan manusia (Federation Internationale de Decomentation).
3.4 Objek
Penelitian
Objek
penelitian ini adalah Identifikasi Ikan Kopi – Kopi (Gambusia affinis). Yang menjadi kajian utama adalah
mendeskripsikan morfologi Ikan Kopi – Kopi (Gambusia
affinis) di Saluran Anak Air SMA PGRI 2 PALEMBANG.
3.5 Teknik
Analisis Data
Adapun
teknik analisis data dalam karya tulis ini adalah:
1.
Melakukan
pengamatan di selokan anak air SMA PGRI 2 PALEMBANG.
2.
Mencatat hal-hal
yang penting tentang identifikasi ikan kopi-kopi (Gambusia affinis) di SMA PGRI 2 PALEMBANG.
3.
Membaca dan
mengumpulkan artikel mengenai ikan Kopi-Kopi (Gambusia affinis).
4.
Membahas hal-hal
yang penting tentang Identifikasi ikan Kopi-Kopi (Gambusia affinis).
5.
Membuat
kesimpulan dari Identifikasi ikan Kopi-Kopi (Gambusia
affinis) di SMA PGRI 2 PALEMBANG.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Morfologi
Ikan Kopi-Kopi (Gambusia affinis) di
Saluran Anak Air SMA PGRI 2 PALEBANG

Gambar Ikan Kopi-Kopi
Diakses 13 Oktober 2014
4.1.1
Ikan Kopi-Kopi sama “pintar” dengan manusia
Gambusia affinis ikan yang mempunyai banyak nama atau sebutan mereka diantaranya:
1.
Ikan Cere
2.
Ikan Seribu
3.
Ikan Kepala
Timah
4.
Ikan Teri Parit
Dari
penelitian terakhir, dalam sebuah eksperimen dilab ternyata ikan itu bisa
“menghitung” dan membedakan kuantitas
numerik.
Tidak
hanya jumlah yang kecil misalnya 4 dan 8, tetapi ikan itu juga bisa membedakan
antara kuantitas besar seperti 100 dan 200.
Christian
Agrillo, ketua tim peneliti dari University of Padova, Italia, mengatakan “Anda tentu tidak berharap bisa menemukan hal yang
menarik semacam ini saat berurusan dengan hewan seperti ikan, ini sangat luar
biasa”
Namun,
kata Agrillo, kemampuan numerik ini juga berkurang saat rasio antara kedua
angka diubah. Efek ini juga terjadi diantara manusia yang disurvey.
Pada eksperimen, seekor ikan
ditempatkan pada penampungan. Ia diminta memilih satu diantara dua pintu yang
diberi gambar geometrik. Misalnya, pintu A diberi empat gambar geometri,
sementara pintu B diberi delapan gambar. Pintu – pintu ini nantinya mengarah ke
tempat dimana kelompok ikan Kopi-Kopi
lain berada.
Christian
Agrillo, ketua tim peneliti dari University of Padova, Italia, mengatakan, “Cukup menarik,
sebagian ikan yang diteliti tampak terkejut saat angkanya diubah menjadi
ratusan. Mereka berenang ke dalam pintu lalu melihat pada gambar itu seperti
layaknya sedang mencoba memahami sesuatu, Namun, setelah beberapa saat, mereka mulai berhasil
menjawab tantangan itu,”
Saat
peneliti mengubah jumlah gambar dipintu, diketahui bahwa saat gambar di kedua
pintu memiliki jumlah yang makin serupa, tingkat keberhasilan ikan itu dalam
menemukan jalan ke kelompok yang tepat semakin menurun.
Sebagai contoh, saat rasio gambar
adalah 1 banding 2 (misalnya 8 banding 16) atau 2 banding 3 (8 banding 12),
ikan lebih mamou memilih pintu yang tepat. Akan tetapi, ketika rasio diubah
menjadi 3 perbedaan diantara kedua jumlah itu.
Peneliti
kemudian melakukan uji coba yang sama pada manusia. Sebanyak 25 orang mahasiswa
diminta melakukan tes yang serupa dengan ujian yang diberikan pada ikan.
Pada percobaan, mahasiswa diminta
menentukan perbedaan antara jumlah yang besar dalam waktu dua detik agar tidak
cukup waktu untuk menghitung jumlah gambar – gambar geometrik yang ada di pintu.
Meski
secara umum manusia lebih akurat dibanding ikan Cere, ternyata kemampuan untuk
menilai perbedaan jumlah menurun saat rasio perbandingan angkanya diubah dari 2
banding 3 menjadi 3 banding 4.
Menurut Agrillo dan timnya, hasil
ini menambah bukti bahwa manusia,ikan, dan vertebrata lain memiliki kemampuan
yang sama dalam memproses angka meskipun manusia memiliki kemampuan yang jauh
lebih baik.

Gambar pengambilan ikan Kopi-Kopi di Saluran Anak Air
SMA PGRI 2 PALEMBANG

Gambar ikan Kopi-Kopi di saluran anak air SMA PGRI 2
PALEMBANG
4.1.2 Walaupun Sudah Mati Ikan Kopi-Kopi Mampu
Berkembangbiak
Penelitian
terbaru soal ikan Kopi-Kopi
(Gambusia
affinis) membuat ilmuwan di Amerika Serikat
tercengang. Karena ikan yang jika di Indonesia dikenal sebagai ikan cere atau
jika di kota Palembang yang biasa dikenal dengan ikan kopi-kopi, ternyata mampu
melakukan proses berkembang biak bahkan setelah ia mati. Hal itu diungkapkan
ilmuwan dari Universitas of California, bahwa sperma ikan Kopi-Kopi jantan mampu bertahan
selama 10 bulan di rahim betinanya. Artinya meskipun ikan jantan sudah mati,
ikan betina akan tetap bisa berkembang biak dengan melahirkan telur-terlunya.
Dilansir
dari huffingtonpost.com, ikan Kopi-Kopi
betina mempunyai usia rata-rata 2 tahun, sedagkan pejantan hanya bertahan hidup
selam 3-4 bulan. “selain belajar tentang penyimpanan sperma, ini adalah pertama
kalinya kami belajar tentang perbedaan besar dalam umur antara pria dan
wanita,” ujar UCR Biologi, Prof.David Reznick.
Selain
belajar tentang penyimpanan sperma, Reznick juga mempelajari karakter ikan Kopi-Kopi betina. Menurutnya
ikan Kopi-Kopi betina mempunyai
karakter yang unik dalam soal perkawinan. Ia mengatakan jika ikan betina
menginginkan kawin, maka ikan Kopi-Kopi
betina akan bergaul dengan ikan Kopi-Kopi
betina lain yang kurang menarik. Hal itu kata reznick akan membuat ikan Kopi-Kopi betina menjadi paling
menarik dimata ikan Kopi-Kopi
jantan.
“sebaliknya, ketika
ikan Kopi-
lebih “seksi” sehingga mereka akan menjadi betina yang paling tidak diinginkan
ikan jantan Kopi
betina tidak menerima kawin, mereka akan menghabiskan waktu dengan betina
yang”,ujarnya.
4.1.2
Ikan Kopi-Kopi Melahirkan
Pada umumnya ikan berkembang biak
dengan cara bertelur. Tapi berbeda dengan ikan Kopi-Kopi, melahirkan dengan cara melahirkan
anak-anaknya. Proses perkembangbiakan Kopi-Kopi
dimulai saat ikan jantan mengeluarkan zat khusus. Zat khusus ini akan masuk
kedalam tubuh ikan betina sehingga terjadi proses pembuahan. Saat induk Kopi-Kopi hamil, daerah di
sekitar anus akan bertambah gelap warnanya.
Menjelang kelahiran, bintik-bintik mata
bayi ikan terlihat dari kulit perut induknya yang tipis dan transparan. Setelah
hamil selama 28 hari, induk Kopi-Kopi
akan melahirkan sekitar 90
ekor bayi Kopi-Kopi.begitu
keluar dari perut sang induk, bayi-bayi ikan Kopi-Kopi bisa hidup sendiri. Sedangkan induknya
siap hamil lagi. Dalam waktu satu bulan anak-anak ikan Kopi-Kopi sudah dewasa dan siap
berkembang biak.
BAB V
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian kami, Kelompok 5 mengenai
“Identifikasi Ikan Kopi-Kopi di Saluran Anak Air SMA PGRI 2 PALEMBANG” dengan perbandingan tersebut
diharapkan pemijahan ikan kopi-kopi jantan dan betina adalah 3 : 6. Begitu
keluar dari perut induknya, anak – anak kopi – kopi telah mampu hidup sendiri.
Berenang, mencari makanan, dan menghindari musuh – musuhnya. Anak – anak kopi –
kopi ini umumnya akan terus bergabung dengan kelompoknya, dan dengan ikan –
ikan lain yang lebih besar. Namun kopi-kopi yang telah dewasa tidak akan segan
– segan memangsa burayak yang berukuran jauh lebih kecil.
Ikan kopi-kopi jika ditempatkan di dalam akuarium
umurnya tidak akan berlangsung lama, dalam waktu ±5 menit, ikan tersebut sudah
dalam keadaan tidak bernyawa lagi. Mengapa demikian? Karena ikan ini di
kalangan hobiis ikan hias hanya dijadikan sebagai pakan bagi ikan pemangsa.
Tugas utama mereka adalah sebagai pembasmi jentik
nyamuk di perairan terbuka, khususnya nyamuk malaria yang pada masa itu menjadi
momok yang menakutkan. Tugas ini tidak dilakukan hanya di Indonesia tetapi juga
banyak di Negara lainnya. Hingga sekarang ini tugas tersebut masih tetap
dilakukannya dengan setia.
Dari penelitian akhir, dalam sebuah eksperimen di lab
ternyata ikan kopi-kopi ini bias “menghitung” dan membedakan kuantitas numeric.
Tidak hanya jumlah yang kecil misalnya 4 dan 8, tetapi ikan itu juga bias
membedakan antara kuantitas besar seperti 100 dan 200.
5.2 Saran
Jangan meremehkan pada ikan kopi-kopi ini, dan jangan
juga melihat dari tempat habitatnya sendiri, karena mereka lah kita bisa bebas
nyamuk dan di saluran sekitar rumah tidak akan banyak jentik – jentik nyamuk.
Jagalah ikan kopi – kopi ini jangan sampai mereka
punah, karena ikan ini dikalangan hobiis ikan hias hanya dijadikan pakan utama
untuk ikan – ikan yang lebih besar dari tubuhnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym.2008.http://hobiikan.blogspot.com/2008/10/sekilas-tentang-ikanguppy.html.Diakses
pada 26 Oktober 2012 pukul 20.00 Wib.
Anonim.2012.http://id.wikipedia.org/wiki/Guppy.
Diakses pada 27 Oktober 2012 pukul 20.00 WIB.
Bond,
C.E. 1979. Biology of Fishes. W. B. Sauders, Philadelphia.
Tarwiyah,
2001. Budidaya Ikan Hias Live Bearer.
Diakses dari http://www.ristek.go.id dinas perikanan DKI Jakarta Pada tanggal 09 Desember 2008